surveilans SURVEILANS LEPTOSPIROSI PADA BINATANG PEMBAWA PENYAKIT DI KABUPATEN PANGKEJENE KEPULAAN POVINSI SULAWESI SELATAN
SURVEILANS LEPTOSPIROSI PADA BINATANG PEMBAWA PENYAKIT DI KABUPATEN PANGKEJENE KEPULAAN POVINSI SULAWESI SELATAN
Abstract
Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi yang berbentuk spiral dari genus leptospira yang patogen dan dapat menyerang manusia maupun hewan. Penularan leptospirosis pada manusia ditularkan oleh hewan yang terifeksi biasanya masuk melalui konjungtiva atau kulit yang terluka. Pada kulit yang utuh, infeksi dapat pula terjadi apabila seseorang kontak dengan air, tanah dan tanaman yang terkontaminasi urine tikus atau hewan lain yang menderita leptospirosis. Metode yang digunakan dalam survei ini adalah dengan pemasangan perangkap pada 3 desa/kelurahan sebanyak 150 perangkap permalam. Pemasangan dilakukan selama 3 malam berturut-turut kemudian tikus yang tertangkap diidentifikasi pinjal dan diambil ginjalnya melalui pembedahan. Hasil pemeriksaan PCR menujukkan bahwa dari 53 tikus yang tertangkapĀ di 3 desa/kelurahanĀ yaitu Bowongcindea, Biringkassi dan Jollo didapatkan species tikus ractus novergicus dan ractus tanezumi, sedangkan ektoplarasit yang didapatkan adalah xenopsyilla cheopis dan laelaps echidninus. Dari hasil pemeriksaan PCR didapatkan 34(64,2%) positif leptospira hal ini sudah melebihi Baku Mutu Kesehatan Lingkungan berdasartkan Permenkes No. 2 Tahun 2023 yaitu 2023 yaitu 0. Pencegahan dan Pengendalian Leptospirosis perlu dilakukan dengan mempertimbangkan pengendalian tikus disekitar pemukiman penduduk baik dengan sanitasi mekanis maupun biologis
References
Aryo Ardanto, Bernadus Yuliadi, Ika Martiningsih, Dimas Bagus Wicaksono Putra, Arum Sri Joharina, Anis Nurwidayati. Leptospirosis pada tikus endemis Sulawesi (Rodentia: Muridae) dan Potensi Penularannya antar tikus dari Propinsi Sulawesi Selatan. Balaba: Vol 14 No. 2, Desember 2018: 135-146
Daud, Anwar. 2005. Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan. Hasanuddin University Press.
Dwi Melenia Sari. 2023. Studi Kepadatan Tikus dan Identifikasi Bakteri Leptospira pada tikus di area rawan banjir Desa Lowa Kabupaten Wajo. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin. Makassar.
Dwi Priyanto, Jarohman Raharjo, Rahmawati. 2020. Domestikasi Tikus : Kajian Perilaku Tikus dalam mencari sumber pangan dan membuat sarang. Balaba Vol 16 No 1:67-78
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017. Petunjuk Teknis Pengendalian Leptospirosis. Cetakan ke-3.
Leonardo Taruk Lobo, Meiske Elizabeth Korag, Junus Wijaya, Arum Sri Joharina Ayu Pradipta Pratiwi. 2016. Leptospira pada tikus Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara. Jurnal Vektor Penyakit Vol. 4 No. 2, 2020:95-102
Meri Diana Sari, Endah Setyaningrum, Emantis Rosa, Sutyarso. 2020. Identifikasi Ektoparasit pada tikus (Rattus sp) sebagai vektor penyakit Pes di areal Pelabuhan Panjang Kota Bandar Lampung. Jurnal Medika Malahayati Volume 4 No 2 Tahun 2020.
Muhammad Rifaldi Anwar. 2020. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberadaan Bakteri Leptospira pada air dan tikus di daerah rawan banjir rawan banjir Kota Makassar. Tesis. Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin. Makassar
Muslimin Sepe, Suhardi. 2021. Pengendalian tikus sawah (Rattus argentiventer) dengan Sistem Bubu Perangkap dan Perangkap Bambu pada 3 zona habitat tikus di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan. Agrovital : Jurnal Ilmu Pertanian. Volume 6 No. 1Identifikasi Diagnosis dan Klinik. Anggota IKAPI. Jakarta: EGC.